KEBAHAGIAN ORANG YANG BERPUASA

22.09 Unknown 0 Comments

KEBAHAGIAN ORANG YANG BERPUASA
Alhamdulillahi ladzi ja’ala syarur Ramadhana sayyidus Syuhur, Wassalatu wassalamu ‘ala syafi’ina, wamaulana wagudwatuna Muhammad, wa alaa alihi washahbihi ajmain. Amma ba’ad.
Bapak/ ibu yang dirahmati Allah SWt, ada 2 kebahagian orang yang berpuasa berdasarkan hadit qudsi
للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi)
1.      Kebahagian ketika ia berbuka (Ifthar = dapat juga diartikan ketika ber idhul fitri)
Orang yang berpuasa setelah menahan segala yang membatalkan puasa walau pada hakekatnya perkara itu dihalalkan diluar bulan ramadhan seperti makan dan minum dan lain-lain, maka ia dapat menikmatinya kembali dengan segala rasa syukur atas segala nikmat dari Allah.
Kebahagian itu nampak jelas tatkala berkumpul bersama keluarga, sanak saudara menikmati hidangan buka puasa. Kenikmatannya, kesyahduannya akan terasa hingga menumbuhkan rasa cinta antara mereka dan akan menjadi perekat rindu diantara keluarga. Bila mana mereka berjauhan tiada yang dapat merka ingat selalu di bulan rmadhan kecuali kerinduan untuk berbuka bersama keluarga yang tercinta.
Maka yuakinlah kenikmatan berpyuasa seperti ini tidak pernah kita temukan di manapun kita berada. Mungkin diantara ada yang terpisah dari keluarga mereka, entah itu karena tugas belajar,  tugas negara, atau yang berkaitan dengan pekerjaan dan mungkin juga karena musibah kematian dan lain2. Maka tanyakan kepada mereka apa yang mereka rindukan pada saat ramadhan seperti ini!! Maka yakinlah mereka pasti berkata “ Aku rindu berbuka bersama keluarga yang tercinta”.
Inilah kebahadian di dunia... Syaikhul Islam –rahimahullah– berkata,
إن في الدنيا جنة، من لم يدخلها لا يدخل جنة الآخرة
“Sesungguhnya di dunia terdapat surga, barangsiapa yang tidak memasukinya, ia tidak akan memasuki surga akhirat”.

Bapak/ ibu yang dirahmati Allah
2.      Kebahagian bertemu dengan Allah adalah merupakan bebahagian di akhirat.

Pertemuan dengan Allah adalah keniscayaan hidup yang diyakini oleh orang-orang yang beriman. Allah berfirman (yang artinya),
Wahai manusia, sesungguhnya engkau bekerja keras menuju Tuhanmu, maka engkau akan menemuinya.” (QS. Al Insyiqaq [84]: 6)
Saat seluruh manusia bertemu dengan Allah, mereka terbagi menjadi dua golongan. Ada yang sengsara, dan ada yang berbahagia.
Dan diantara mereka ada yang sengsara dan (ada yang) bahagia” (QS. Hud: 105)
Orang-orang yang kelak menghadap Allah dengan membawa tauhid, iman, islam, ketaatan, amal shaleh dan hati yang selamat, ia akan mendapat kebahagiaan dan pahala yang tidak akan pernah putus.
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka pahala yang tidak pernah terputus.”(QS. At-Tin [95]: 6)
Adapun orang-orang yang menghadap Allah dengan membawa kesyirikan, kekufuran, kemaksiatan dan dosa, maka ia akan mendapat kesengsaraan dan berarti telah merugikan dirinya sendiri.
Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku Hai hamba-hamba-Ku.”(QS. Az Zumar [39]: 15-16)
Tidak hanya itu, orang-orang beriman kelak juga berbahagia saat melihat wajah Tuhannya. Dan ini adalah kenikmatan tertinggi di akhirat. Wajah mereka berseri-seri melihat kepada Tuhannya.
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka Melihat.”(QS. Al Qiyamah [75]: 22-23)
Mudah-mudahan dengan keberkahan ibadah puasa Ramadhan tahun ini kita dapat meraih kebahagian yang hakiki, kebahagian hidup dalam ketaatan kepada Allah di dunia, begitu juga kebahagian abadi di akhirat saat bertemu dengan Rabbul ‘aalaminAmin.


0 komentar: