KESETIAKAWANAN MENGHADAPI BENCANA
KESETIA KAWANAN MENGHADAPI BENCANA
Alhamdulillahi ladzi an-ama alaina bini’matii iman wal Islam
Assalatu wassalamu ‘alaa Muhammaden wa ‘alaa alihi wasabbihi ajemain. Amma ba’ad.
Puji dan syukur kita haturkan kepada
Allah Rabul izzati yang telah menganugerahkan Iman dan Islam.
Serta mensyariatkan kepada kita untuk
hidup rukun dan damai dengan penuh cinta atas dasar ukhuwah, Maka berbahagialah
kita yang hidup dalam cahaya iman dan Islam. Selawat dan salam kita haturkan
kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW, Nabi yang menjadi ikutan dan
memberi contoh atau tauladan kepada kita semua. Sesungguhnya telah ada pada
diri Rasulullah contoh tauladan yang sempurna.
DEWAN JURI YANG SAYA HORMATI, SERTA
HADIRIN YANG KAMI BANGGAKAN.!
Dikesempatan berbahagia ini, kami
membawakan pidato dengan judul ‘’
KESETIA KAWANAN MENGHADAPI BENCANA”.
Kesetia kawanan terbagun atas dasar
kesadaran bahwa, kita tidak mungkin hidup tanpa orang lain. Apapun yang ada
pada diri kita, apa yang pernah terjadi pada diri kita. Itu karena ada orang
lain yang berjasa. Makanan yang kita makan, pakaian yang kita pakai, rumah yang
kita tempati, tempat yang kita kunjungi dan kendaraan yang kita gunakan ada
orang lain yang berjasa selain diri kita menghadirkan semua itu. Sehingga tiada
kebahagian dan kedamaian tercipta tanpa jasa orang lain.
Mestinya atas dasar kesadaran ini, maka
kebahagian orang disekitar kita menjadi kebahagian kita, dan derita mereka
adalah derita kita. Maka tumbuhnya nurani kemanusiaan seperti itu akan memacu
sensitifitas kepada sesama, terlebih lagi jika dalam menghadapi bencana. Apa lagi bagi kita yang beragama, Seseorang yang
meringankan beban saudaranya maka Allah akan meringankan jalannya menuju syurga
dihari kemudian. Dan bilamana seseorang tidak mau membantu karena kikir atau
tidak peduli, maka Allah tidak mau pula menolong mereka jika mereka mendapatkan
kesulitan.
Tidak ada yang dapat mempersulit suatu
urusan jika Allah yang memudahkan. Dan tidak ada yang dapat meringankan suatu
perkara jika Allah mempersulit perkara itu. Maka takutlah akan siksa Allah dan
sambutlah Rahmat Allah dengan senantiasa berlapang diri untuk membantu sesama
dalam segala kesulitan. Hanya kepada Allah kita berserah diri terhadap segala
kondisi.
mendulang diantara pasir dan batu
nampak kemilau logam mulia
Jadilah orang yang senang membantu
Pastilah dikau orang berakhlaq mulia.
NUUUN WALQALAMI WAMAA YASTHURUN
WASSALAMU ALAIKUM WARAHAMTULLAHI
WABARAKATUH.
0 komentar: