DALAM DEKAPAN SENJA

08.16 Unknown 1 Comments

DALAM DEKAPAN SENJA
(puisi atas permintaan ananda Sayyid Fadhlan)
 KARYA : SAYYID RUSLAN ABDULLAH


Di sini
Rintihan pilu kudengar dari ragam berita
Darah dan air mata mengalir diselah luka kepiluan
Tali ketakutan membelit tubuh mungil
Dengan mata basah dengan sejuta tanya
“mengapa aku disiksa?”

Sementara
Dibelahan bumi sana
Berjatuhan anak-anak kita karena sengketa
Langit mendung meratap nista
Mesiuh dan bom hapuskan impian
Tanah menjadi merah dengan darah
Air tak lagi mengalir terbendung tumpukan tubuh mereka

Kupejamkan mata
Karena tak mampu menahan sesak dalam dada
diselah desah terbesik doa
“Tuhan..!!
Selamatkan anak-anak kami
Dari angkara murka yang meraja disetiap waktu.

Dalam dekapan senja
Matahari perlahan tercelup di perbatasan lagit
Rona merah menghias di ufuk timur
Berganti malam pekat.

Semoga esok mentari bersinar cerah
Diantara embun pagi menyapa sejuk rerumputan
Dan ragam berita berganti senyum dan tawa
Hingga kita yakin harapan itu ada.


Barru, 27 Agustus 2016

1 komentar:

BERAPA KAKINYA KURSI?

06.26 Unknown 1 Comments

PESAN BIJAK DARI SEBUAH PERTANYAAN
(BERAPA KAKINYA KURSI..??)

Pertemuan yang sangat menyenangkan dari  bapak Paharuddin dalam perbincangan hangat di ruang tamu di kediman beliau.  Mengawali cerita ketika belia menamatkan SGO (Sekolah Guru Olah raga), tinggal di sebuah rumah dari seorang tua yang tak pandai membaca namun bijak dalam bertutur sapa,termasuk ketika hendak menegur atas sebuah sikap ‘kurang etik’.

Lanjut Bapak Paharuddin menceritakan disuatu pagi ia menyempatkan diri duduk di suatu kursi dekat dengan sang orang tua, Namun karena ingin santai dan menghibur diri maka beliau menaikkan kakinya ditepian meja sambil menekan dan bera badan disorong kebelakang hingga dua kaki kursi teranggat dan tinggal dua kaki kursi belakang sebagai penyangga  ( Bahasa Bugis= Mattongkang kadera) dan sambil diayun laksana kursi malas.
Sang orang tua bijak ini melihat kejadian ini dengan tidak menegur perbuatan itu, hanya memberi sebuah pertanyaan ,“ Nak.. Engkau tahu berapa jumlah kakinya kursi..?”,  maka yang ditanya sontak menjawab “ Empat uwa”. Maka sang orang tuapun menjawab. Engkau tahu empat, lalu kenapa engkau menggunakan dua saja, ketahuilah sesuatu yang tidak di gunakan berdasarkan fungsinya maka kalau bukan  kau yang rusak, maka engkau akan merusaknya”.

Maka sungguh pertaan yang bijak dari serang tua yang tidak pernah menempuh pendidikan akademis. Maka jelaslah bagi kita bahwa kata bijak bukan milik akademisi tetapi orang yang memilliki kedewasaan nurani.

Salam Cinta

1 komentar:

MENGISI KEMERDEKAAN

06.13 Unknown 0 Comments

ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Dewan juri yang kami muliakan
Dan hadiri yang kami hormati

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, atas segala rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga pada kesempatan yang bahagia ini, kita dipertemukan dalam suasa yang syahdu, suasana yang penuh kebahagian, karena kita memeriahkan Hari ulang Tahun Kemerdekaan Repoblik Indonesia yang ke 71, negeri yang kita cintai, negeri yang direbut oleh paran pejuang dengan segenap pengorbanan, negeri yang subur yang bertajuk “ Sepenggal firdaus di garis katulistiwa”. Sungguh tiadalah arti semua itu bila kita tak dapat memberi arti dengan karya terbaik kita. Maka judul pidato kami kesempatan kali ini adalah Mengisi kemerdekaan.

Dewan juri yang kami muliakan
Dan hadiri yang kami hormati
Indonesia adalah negara yang dimana kaki kita berpijak dengan tanahnya yang subur, langit yang kita junjung dengan warna biru dengan udara yang kita hirup hingga sejuk menyeruak ke rongga dada, air yang mengalir tiada henti mengalungkan irama kesyaduan, pantai yang indah gunung yang menghijau. Ini adalah karunia Tuhan yang teramat mahal harganya yang di dapat dengan berbagai pengorbanan para pejuang dan syuhada Bangsa ini demi menegakkan kedautan bangsa serta kemulian kita sebagai suatu bangsa di dunia.
Dari sejarah perjuangan yang termat panjang, ditindas oleh keanggkara murkaan bangsa penjajah karena ingin merampas kekayaan yang terkandung di dalamya. Maka para pejuang kita berkorban jiwa raga untuk itu. Mereka mengorbankan tidur mereka demi menjamin agar kita bisa tertidur lelap dalam suasana merdeka, mereka korbankan harta benda mereka agar kita dapat memperoleh keabsahan kepemilikan kita dalam damai, mereka korbankan jiwa mereka agar jiwa raga kita tidak ternistakan oleh keangkara murkaan kaum imperialis. Mereka korbankan darah dan air mata agar kita tidak menagis darah karena terhina.

Dewan juri yang kami muliakan
Dan hadiri yang kami hormati
Maka sebagai bangsa yang besar, tentulah kita berbangga dengan para pejuang pendahulu kita dengan menancapkan niat yang teguh di dalam hati, berjaji setia pada tanah air ini untuk melanjutkan perjuangan mereka dengan mengisi kemerdekaan ini dengan karya-karya terbaik dari kami, dengan ilmu yang memadai, kekuatan yang prima serta jauh dari segala yang merusak moral dan semangat untuk membangun negara ini.
Olehya itu mari kita meluangkan waktu kita dengan belajar, berkarya dan patuh terhadap hukum.
Jadikanlah diri kita sebagai pionir perubahan, yang mengarahkan bahtra negeri ini pada haluan yang dicita-citakan pendiri bangsa ini. Bukan menjadi beban bangsa ini hingga menjadi masalah besar bagi kemajuan bangsa.

Dewan juri yang kami muliakan
Dan hadiri yang kami hormati
Akhirnya.

Suburnya kembang karena dirawat
Pupuk di beli di toko Tani jaya
Sungguh pemuda haru kuat
Agar negeri ini berjaya


0 komentar:

BAHAYA NARKOBA 2

06.11 Unknown 0 Comments

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu
Dewan juri yang kami muliakan
Dan hadiri yang kami hormati

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, atas segala rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga pada kesempatan yang bahagia ini, kita dipertemukan dalam suasa yang syahdu, suasana yang penuh kebahagian, karena kita memeriahkan Hari ulang Tahun Kemerdekaan Repoblik Indonesia yang ke 71, negeri yang kita cintai, negeri yang orang bilang “ Sepenggal firdaus di garis katulistiwa”. Namun demikian ada beban yang mengusik hayal, merusak panorama impian anak bangsa, kaburkan warna keagungan yang tertoreh dikanvas sejarah, yaitu Maraknya virus Narkoba melanda Negeri ini. Maka judul pidato kami adalah Perang Terhadap NARKOBA.
Bapak/ibu dewan juri serta hadirin yang di rahmati Allah.
Narkoba adalah istilah bahasa Indonesia untuk zat narkotika, psikotropika dan adiktif. zat psikotropika populer disebut Ecstasy dan Shabu-shabu dianggap favorit di kalangan pengguna kelas menengah dan atas. Namun, untuk peningkatan jumlah orang muda, obat pilihan adalah heroin kelas rendah, yang dikenal sebagai putaw, yang murah, banyak, tetapi berpotensi mematikan. Obat ini sudah tersedia di semua kota-kota besar, termasuk sekolah, lounge karaoke, bar, kafe, diskotik, klub malam, dan mereka bahkan menyebar ke desa-desa terpencil. Karena itu, tidak mengherankan bahwa pengguna narkoba terus meningkat dari tahun ke tahun.

Ribuan pemuda telah menyia-nyiakan hidup mereka karena obat terlarang di negeri kita, Indonesia. Mereka kebanyakan korban dari lingkungan yang 'kejam', keluarga broken home, dari kebodohan, dari rasa keingin tahuan atau juga dari korban para mafia narkoba. Diperkirakan bahwa sekitar 4 juta orang di Indonesia adalah sebagai pengguna narkoba, atau sekitar satu dari setiap 50 orang Indonesia adalah atau pernah mencicipi barang terlarang tersebut. Di ibukota Jakarta, diperkirakan 3 dari sepuluh orang anak muda adalah pengguna narkoba. Sebuah studi yang dilakukan oleh kantor (ILO) Organisasi Buruh Internasional di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar empat persen pengguna narkoba di negeri ini adalah anak-anak di bawah 17 tahun. Dua dari sepuluh pengguna terlibat dalam perdagangan gelap. Beberapa remaja mulai terlibat dalam memproduksi obat-obatan dan yang memperdagangankannya antara usia 13 dan 15 tahun. Ketua Badan Koordinasi Narkotika Nasional mengatakan bahwa pengguna narkoba dan obat-obatan terlarang di negara ini berjumlah sekitar 7.000 siswa SMP, lebih dari 10.000 siswa SMU dan sekitar 800 siswa SD. Data yang begitu sangat memprihatinkan dan membuat kita cemas akan masa depan nanti, entah akan bagaimana kelak bila pengguna barang haram tersebut terus meningkat.

Bapak/Ibu dewan juri serta hadirin yang kami hormati.
 
Fakta-fakta di atas menunjukkan kepada kita bagaimana akrab "Narkoba" dikalangan generasi muda. Hal yang harus kita ketahui sebagai pegangan, agar terhindar dari bujuk rayu para mafia narkoba. Pertama kita harus tahu apa arti dari kecanduan obat? kecanduan obat adalah penyakit otak yang kompleks. Hal ini ditandai dengan kompulsif, kadang-kadang tak terkendali, keinginan yang mengebuh akan obat , sebagian besar akibat dari efek penggunaan narkoba yang berkepanjangan pada fungsi otak dan, dengan demikian, pada perilaku. Bagi banyak orang, kecanduan obat menjadi kronis, dengan kemungkinan kambuh bahkan setelah jangka waktu yang lama. Dengan mengetahui bagaimana seriusnya konsekuensi dari menggunakan Narkoba. Mudah-mudahan bisa menghindarkan kita dari jerat tersebut.

Marilah kita berlomba untuk menghindari jeratan barang haram tersebut dengan cara menjauhkan diri, keluarga dan lingkungan kita dan tidak memberi ruang dan jalan untuk masuknya barang haram tersebut.

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.
Nyiur berbaris rapi dipantai
tertiup angin daunnya melambai
pemuda kuat dan mesti pandai
karena itu Narkoba mari kita perangi
Musuh bangsaku bukan lagi Belanda
Jepang pun sudah lama pulang kampung
Narkoba kini menyerang generasai muda
Mari kita lawan sampai lenyap menghilang


Wassalamu’alaikum WrWb


0 komentar:

BAHAYA NARKOBA 1

06.10 Unknown 0 Comments

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba Dan Menyebarannya.
Bapak/Ibu Dewan juri serta hadirin yang di rahmati Allah swt.
Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia, para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Bahkan mereka dapat saja bekerja sama dengan oknum penegak hukum, oknum pegawai Negri sipil, oknum Eksekutif,  bahkan sampai rakyat jelata yang bekerja sebagai pemulung, tukang sampah dan lain-lain.  Sehingga negara katulistiwa ini menjadi syurga bagi pengedar narkoba.
 Penyalahgunaan Narkotika dan zat adiktif lainnya  tentu membawa dampak yang luas dan kompleks, antara lain perubahan perilaku negatif, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, meningkatnya tindak kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.

Olehnya itu kehancuran generasi berawal dari pergaulan yang menyimpang dari moral,  Maka seluruh elemen bangsa ini harus mengampil peran aktif dalam mengantisipasi terjadinya dekadensi moral di kalangan anak bangsa.

Sekolah diharap berperan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan tindakan intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, dan melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolah telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka, se disiplin cara bagai manapun pasti akan terkuak juga.

Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Nyiur berbaris rapi dipantai
tertiup angin daunnya melambai
pemuda kuat dan mesti pandai
karena itu Narkoba mari kita perangi


Wassalamu’alaikum Wr. Wb..

0 komentar: