BUDAYA TERPANGGANG MENTARI

18.25 Unknown 0 Comments

BUDAYA TERPANGGANG MENTARI
(Karya bersama devisi sastra KAMASE III)*

Peluh membasahi raga
Mentari pekat mendera
Tempat berteduh tak memberi kesejukan
Diluar keangkuhan yang bising mempekakaan telinga

Kemana lagi kubaringkan duka
Agar lelah nestapa terbalut suka
Tempat pelipus segala rindau
Berpadu merangkai cinta

Oh tanah Bugisku.
Tanah sipakatau
Tanah sipakalebbi
Tanah sipakainge
Tanah harapan dan impian

Kemana lagi kucari jejak bayangmu
Dikala tabe’ tak minghiasi rumah panggungku
Detak jantung adat tak lagi mengalun disetiap jiwa
Budaya warisan moyangku terkoyak sudah
Terpanggang panasnya mentari zaman

Lihatlah.!!
Kecapi kini telah mersik
Gendang pakanjara telah melapuk
Pui-pui kini telah retak
Nafas budaya telah tergadai
Berganti budaya dari negeri entah

Siapamase-mase hanyalah slogan
Yang tergantung kaku di spanduk seminar budaya
Siapakainge hiasan kata di mimbar pidato
Sipakatau kehilangan makna
Bak embun pagi
Menguap ketika mentari bersinar

                Barru, 14 Mei 2016

 *ketika menjadi pendamping Workshop penulisan puisi di KAMASE III di lokasi STIA Al-Gazali Barru.




0 komentar: