BUDAYA TERPANGGANG MENTARI
BUDAYA TERPANGGANG MENTARI
(Karya bersama devisi sastra KAMASE III)*
Peluh membasahi
raga
Mentari pekat
mendera
Tempat berteduh
tak memberi kesejukan
Diluar keangkuhan
yang bising mempekakaan telinga
Kemana lagi
kubaringkan duka
Agar lelah
nestapa terbalut suka
Tempat pelipus
segala rindau
Berpadu merangkai
cinta
Oh tanah
Bugisku.
Tanah sipakatau
Tanah sipakalebbi
Tanah sipakainge
Tanah harapan
dan impian
Kemana lagi
kucari jejak bayangmu
Dikala tabe’
tak minghiasi rumah panggungku
Detak
jantung adat tak lagi mengalun disetiap jiwa
Budaya warisan
moyangku terkoyak sudah
Terpanggang panasnya
mentari zaman
Lihatlah.!!
Kecapi kini
telah mersik
Gendang pakanjara
telah melapuk
Pui-pui kini
telah retak
Nafas budaya
telah tergadai
Berganti budaya
dari negeri entah
Siapamase-mase
hanyalah slogan
Yang tergantung
kaku di spanduk seminar budaya
Siapakainge hiasan
kata di mimbar pidato
Sipakatau kehilangan
makna
Bak embun
pagi
Menguap ketika
mentari bersinar
Barru, 14 Mei 2016
0 komentar: