CATATAN PERLOMBAAN PANTOMIM PADA PLS2N DI KABUPATEN BARRU
CATATAN PERLOMBAAN
PANTOMIM PADA PLS2N DI KABUPATEN BARRU
Mala ke-4 lomba pada PLS2N
semalam menampil dua macam lomba yaitu Pantomin di tingkat SD yang diikuti 7
kecamatan, dan Musik tradisional di tingkat SMP yang diikuti 2 SMP. Dan diakhir
perlombaan masing-masing dari tiem juri
memberikan catatan dari beberapa penampilan dengan maksukd agar menjadi rujukan
untuk perbaikan kedepan.
Kami sangat mengapresiasi sikap
tiem juri yang mencoba menjelaskan utamanya pada cabang lomba pantomim,semoga
menjadi pelajaran bagi para eksplotor dan pelatih pantomim disekolah-sekolah
dan saya harus mengakui bahwa sikap juri dalam menghadirkan karya yang originil
(dengan membuka Youtube pada saat lomba ),
sehingga tersaksikan mana pementasan yang sifatnya ciplakan bahkan bersifat
copy paste dari apa yang sudah ada sangat jelas. Namun dengan menonton youtube
disaat lomba tentu akan menghadirkan kontrofesi untamanya bagaimana
menghadirkan penilain yang universal dan obyektif. Saya pastikan ada beberapa
adegan yang terlewatkan ketika kita melakukan hal itu utamanya pada karya
original yang tidak ada sebelumnya sementara tiem juri sibuk mencari di
youtube.
Pada dasarnya Pantomim (Bahasa Latin: pantomimus, meniru segala sesuatu) adalah suatu
pertunjukan teater yang menggunakan isyarat, dalam bentuk mimik wajah atau gerak
tubuh, sebagai dialog. Jenis pertunjukan ini telah dikenal
sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus keagamaan dengan
cerita umumnya seputar mitologi Yunani. Pantomim kembali populer pada abad ke-16 dengan berkembangnya Commedia dell'arte di Italia yang membawa pantomim pada bentuknya yang sekarang
yang mengutamakan pada lakon komedi (Ensiklopedia Nasional Indonesia, Buku
12, Jakarta, 1990)
Maka dalam dunia pantomim ada sebuah
kesepakatan yang mendunia bahwa pantomim (mime dalam bahasa Ingris) adalah
teater yang menggunakan gerak dan mimik sebagai pengganti bahasa verbal. Adapun
musik dan make up adalah pendukung yang penting untuk menciptakan atmosfir
suasana dan peran dalam pantomim.
Jadi apa yang disampaikan tiem juri
semalam membuka ruang perdebatan termasuk ketika mengomentari pertunjukan dari
SD Kecamatan Barru dengan temah mencari Ikan, dengan mengawali kutipan dalam
sinopsis cerita yang dibacakan oleh ibu Dian “ apakah cara mereka menangkap
ikan dibolehkan..’. Lalu dalam sesi pertunjukan kita saksikan Aktor I
menyalakan api dan membakar bom dan melemparnya ke laut dan meledak namun
aktor-2 memberi isyarat itu tidak benar sehingga ia mengambil bom kedua lalu
menelanya sehingga meledak menjadi kentut. Lalu aktor 1 lagi mengambil bom ke-3
dan menyalakannya dan ketika hendak melemparkan, aktor 2 menggagalkannya dengan
merampas dari tangan aktor 1 lalu menelanya kembali dan lagi lagi berubah
kentut.
Bagi saya pesan ini sangat jelas, PERTAMA
bagaimana mungkin kita bisa tahu ini bom
kalau sekiranya bom pertama tidak diledakkan. KEDUA sang pelatih ingin
memberikan pesan kepada kita yang menonton bahwa pengeboman itu itu dilarang
dengan peran aktor ke dua yang senantiasa mau menggagalkan pengeboman. KETIGA
bahkan dengan tegas menilai orang yang mengebom ikan sama dengan kentut dengan
bahasa keseharian kita Engka ETTU MUALA.
Pertunjukan SD Kecamatan Barru
sesungguhnya menyuguhkan perbandingan dua alat tangkap ikan yang boleh dan
tidak sehingga harus dinilai secara utuh.
Semua yang kami sampaikan di atas adalah
aspek naratif. Maka kembali pada pemahaman kita tentang pantomim yang dari awal
kami sampaikan bahwa ini pertunjukan yang mengacu pada GERAK dan MIMIK, maka
para juri juga mesti tahu apa-apa yang perlu dihindari dalam berpantomim
(Silahkan nonton Tutorial Septian Dwi cahyo edisi 3 tentang olah tubuh) dan
mohon maaf itu yang banyak dipertontonkan oleh juara I dari SD Kecamatan
Malusetasi.(Mari kita sama-sama membuka rekamannya)
Dan sebenarnya masih banyak catatan kami
dalam hal ini. Insya kami sambung nanti sebagai sumbang saran. Karena tiem juri
sudah menggunakan haknya untuk menyampaikan kepada kita di acara semalam dan
kami juga menggunakan hak kami di Medsos ini.
Yang terkhir .. alangkah baiknya setian
akhir pertunjukan pantomim ada aspek penilaian AKSI REAKSI dari tiem juri
dengan dua sasaran
1. Sasaran peserta dan penonton sebagai pembelajaran Pantomim
2. Profesinalisme tiem juri dalam memahami pantomim.
0 komentar: