BERBUAT BAIK KEPADA TETANGGA
BERBUAT BAIK KEPADA TETANGGA
Segala puji hanya kepada Allah tuhan seru
sekalian alam. Allah yang telah mencurahkan nikmat yang tiada terhingga bagi
hambanya, dan memberi hidayah bagi orang yang di kehendakinya.
Salam dan taslim kita kirimkan kepada junjungan
kita Nabiyallah Muhammad SAW, yang telah menghamparkan permadani kebenaran
serta menggulung tikar kebatilan yang banyak menjerumuskan manusia ke lembah
syaithan.
Kaum Muslimin dan Musliman yang dirahmati Allah
SWT
Rasululah pernah bersabda :
ﻪﻔﻴﺿ مﺮﻜﻴﻠﻓ
ﺮﺧﻵا مﻮﻴﻟاو ﷲﺎﺑ ﻦﻣﺆﻳ نﺎآ ﻦﻣ
Artinya: Barang siapa yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, maka hendaklah berbuat baik kepada Tatangganya ( H.R. Muslim)
Tetangga adalah orang yang terdekat dengan
kita, maka apapun yang terjadi di rumah kita, maka tetangga yang lebih potesi
untuk datang lebih cepat untuk memeberi bantuan yang dibutuhkan pada saat itu.
Maka hidup bertetangga hendaknya senantiasa
dijaga, jangan hanya karena persoalan sepeleh membuat hubungan bertetangga jadi rusak. Banyak yang
terjadi di masyarakat kita saat ini, karena tidak dapat menjaga hubungan yang
baik, maka bertetangga tapi tidak saling mengunjungi, tidak saling membantu dan
bahkan bermusuhan dan sering terjadi perang mulut di antara mareka
Karena sesungguhanya Manusia adalah makhluq
Allah yang mulia, maka kemulian
seseorang ditentukan pula oleh etika bergaul serta sejauh mana ia memuliakan
orang yang terdekat dengan ia, Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadits
Muttafaq ‘alaihi “Bahwa Jibril senantiasa memesankan tetangga kepadaku
sampai-sampai saya menduga ia akan menjadikannya ahli waris.”
Begitu pentinggnya bertetangga serta saling
menjaga hubungan antar tetangga sehingga Nabiyullah seantiasa dipesan oleh
jibril sampai-sampai beliau (Rasulullah)
mengira Jibril akan menjadikan tetangga sebagai salah satu ahli waris.
Artinya bahwa sesungguhnya tetangga sama dengan karib kerabat atau keluarga
terdekat.
Sehingga sebagai suatu keluarga tentu tidak
layak bagi kita saling mengolok-olok, saling membuka aib serta saling
bermusuhan, apatah lagi jika tetangga itu sudah jelas-jelas karib kerabat
sendiri. Maka dalam etika bertetangga hendaknya Islam dijadikan penyelesaian
serta jalan keluar terhadap apa yang diperselisikan. Seperti misalnya tentang
batas tanah dan letak pagar, semua
diatur dengaan Muasyiral bill ma’ruf yaitu bermusyawara dengan baik.
Kaum Muslimin dan Musliman yang dirahmati Allah
SWT
Marilah kita tegakkan etika Islam dalam
kehidupan bermasyarakat utamanya dalam kehidupan bertetangga, demi tercapainya
kehidupan yang harmonis serta dinamis yang penuh keberkahan dan kedamaian.
Bukankah kedamaian itu adalah dambaan kita semua.
Akhirnya inilah yang dapat kami bawakan dalam
kesempatan yang berbahagia ini semoga ada manfaatnya untuk kita semua.
Kalaulah belatih melukai diri
Masihlah dapat dicari obatnya
Kalaulah kata melukai hati
Kemana hendak dicari obatnya
Nun walqalami wamaa yasthurun
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
0 komentar: