BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA II
BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA II
Marilah kita
senantiasa memanjatkan syukur kepada Allah atas sega nikmat yang tercurahkan
kepada kita semua, Allah yang maha pengasih tak pilih kasih. Allah yang maha
penyayang yang tiada terhingga kepada orang yang dikehendakinya.
Salam dan taslim
kepada junjungan kita kepada Nabiyullah Muhammad SAW, Nabi yang membimbing
manusia untuk menuju risalah Islam membentangkan jalan kedamaian dengan penuh
keridaan Allah SWT.
Maashiral
Muslimin yang dirahmati Allah.
Allah berfirman
di dalam Al-qur’an ( QS Al-Isra:23)
* 4Ó|Ós%ur y7/u
wr& (#ÿrßç7÷ès? HwÎ)
çn$Î) Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $·Z»|¡ômÎ)
4 $¨BÎ) £`tóè=ö7t
x8yYÏã uy9Å6ø9$#
!$yJèdßtnr& ÷rr& $yJèdxÏ. xsù
@à)s? !$yJçl°;
7e$é& wur
$yJèdöpk÷]s? @è%ur $yJßg©9 Zwöqs%
$VJÌ2
ÇËÌÈ
Artinya :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya Sembahlah Allah, dan janganlah kamu
menyeketukanNya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. Jika diantara keduanya atau ke dua-duanya telah
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah mengatakan perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka. Ucapkanlah perkatan, perkataan yang baik.
Allah
mendahulukan perintah untuk menyembah Allah dengan tidak memperserikatkan dengan sesuatu apapun kemudian kita disuruh
untuk berbuat baik kepada kedua orang tua kita. Ini bermakna sesungguhnya
berbuat baik kepada kedua orang tua kita adalah merupakan perintah yang wajib
ditaati sebagai bukti kita adalah ummat yang bertauhid.
Dan tidaklah
beriman sesorang sebelum ia berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Begitu
pentingnya berbuat baik kepada kedua orang tua sehingga Nabiyullah Muhammad SAW
perna bersabda yang artinya “ Ridho Allah adalah keridhoan kedua orang
tuamu dan murka kedua orang tuamu adalah murka Allah”.
Bagaimana tidak
seorang ibu yang mengandung kita selama 9 bulan 10 hari. Kesulitan dan dan kelelahan ia alami
serta dengan penuh kesabaran ia menanti kelahiran anak yang didamba. Semog
kelak menjadi anak pelipur lara dan intan permata hati yang mampu menjadi
penyejuk dalam rumah dan keluarga.
Demikian juga setelah sang bayi akan segera
lahir, ibu kita megalami kesakitan yang luar biasa, ia pertaruhkan antara hidup
dan mati untuk melahirkan kita. Dalam kondisi lemah bertambah lemah ia
mengerang kesakitan dan tetap berjuang untuk melahirkan kita agar kelak kita
menjadi orang yang berbakti kepada Allah SWT.
Marilah kita membayangkan disuatu saat kita
tersayat pisau yang tayam, dan anggota badan kita yang tersayat tadi menganga
luka dan darahpun menetes dari luka sayatan itu, tentu kesakitan dan perih kita
rasakan walau darahnya tidaklah seberapa. Tapi bayangkan ketika ibu kita
melahirkan, berliter-liter darah tumpah dengan kesakitan yang teramat perih.
Lalu kita tumbuh dan berkembang karena rasa
cinta dan perhatian kedua orang tua kita. Ayah kita dengan penuh ketekunan ia
menyusun rencana serta bekerja tak kenal lelah untuk memberi nafkah dan
perlindungan agar kita menjadi tumbuh cerdas dan membahagiakan mereka karena
ketaqwaan yang kita miliki.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT
Namun tidaklah seperti itu kenyataanya, banyak
diantara kita seakan tidak pernah dilahirkan, petua dan nasehat kedua orang tua
hanya jadikan olok-olokan serta tidak mengindakan akan persaan mereka. Maka
anak seperti itu sungguh tidak akan mendapatkan kemulian di dunia apalagi
kebahagiaan di akhirat kelak. Dan Allah akan mengazabnya dengan siksaan yang
termat pedih. Nauzu billahi min zalik.
Akhirya
: Apalah guna berkain batik
Kalaulah
tidak bergambar belati
Apalah
guna berparas cantik
Kalaulah
tidak menjadi anak berbakti
Nun walqalami wamaa yasturun
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
0 komentar: