BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA II

19.52 Unknown 0 Comments

BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA II

Marilah kita senantiasa memanjatkan syukur kepada Allah atas sega nikmat yang tercurahkan kepada kita semua, Allah yang maha pengasih tak pilih kasih. Allah yang maha penyayang yang tiada terhingga kepada orang yang dikehendakinya.
Salam dan taslim kepada junjungan kita kepada Nabiyullah Muhammad SAW, Nabi yang membimbing manusia untuk menuju risalah Islam membentangkan jalan kedamaian dengan penuh keridaan Allah SWT.

Maashiral Muslimin yang dirahmati Allah.
Allah berfirman di dalam Al-qur’an ( QS Al-Isra:23)
* 4Ó|Ós%ur y7/u žwr& (#ÿrßç7÷ès? HwÎ) çn$­ƒÎ) Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $·Z»|¡ômÎ) 4 $¨BÎ) £`tóè=ö7tƒ x8yYÏã uŽy9Å6ø9$# !$yJèdßtnr& ÷rr& $yJèdŸxÏ. Ÿxsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& Ÿwur $yJèdöpk÷]s? @è%ur $yJßg©9 Zwöqs% $VJƒÌŸ2 ÇËÌÈ  
Artinya            : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya Sembahlah Allah, dan janganlah kamu menyeketukanNya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. Jika diantara keduanya atau ke dua-duanya telah lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah mengatakan perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka. Ucapkanlah perkatan, perkataan yang baik.
Allah mendahulukan perintah untuk menyembah Allah dengan tidak memperserikatkan  dengan sesuatu apapun kemudian kita disuruh untuk berbuat baik kepada kedua orang tua kita. Ini bermakna sesungguhnya berbuat baik kepada kedua orang tua kita adalah merupakan perintah yang wajib ditaati sebagai bukti kita adalah ummat yang bertauhid.
Dan tidaklah beriman sesorang sebelum ia berbuat baik kepada kedua orang tuanya.

Begitu pentingnya berbuat baik kepada kedua orang tua sehingga Nabiyullah Muhammad SAW perna bersabda yang artinya “ Ridho Allah adalah keridhoan kedua orang tuamu dan murka kedua orang tuamu adalah murka Allah”.

Bagaimana tidak seorang ibu yang mengandung kita selama 9 bulan 10 hari. Kesulitan dan dan kelelahan ia alami serta dengan penuh kesabaran ia menanti kelahiran anak yang didamba. Semog kelak menjadi anak pelipur lara dan intan permata hati yang mampu menjadi penyejuk dalam rumah dan keluarga.

Demikian juga setelah sang bayi akan segera lahir, ibu kita megalami kesakitan yang luar biasa, ia pertaruhkan antara hidup dan mati untuk melahirkan kita. Dalam kondisi lemah bertambah lemah ia mengerang kesakitan dan tetap berjuang untuk melahirkan kita agar kelak kita menjadi orang yang berbakti kepada Allah SWT.

Marilah kita membayangkan disuatu saat kita tersayat pisau yang tayam, dan anggota badan kita yang tersayat tadi menganga luka dan darahpun menetes dari luka sayatan itu, tentu kesakitan dan perih kita rasakan walau darahnya tidaklah seberapa. Tapi bayangkan ketika ibu kita melahirkan, berliter-liter darah tumpah dengan kesakitan yang teramat perih.
Lalu kita tumbuh dan berkembang karena rasa cinta dan perhatian kedua orang tua kita. Ayah kita dengan penuh ketekunan ia menyusun rencana serta bekerja tak kenal lelah untuk memberi nafkah dan perlindungan agar kita menjadi tumbuh cerdas dan membahagiakan mereka karena ketaqwaan yang kita miliki.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT
Namun tidaklah seperti itu kenyataanya, banyak diantara kita seakan tidak pernah dilahirkan, petua dan nasehat kedua orang tua hanya jadikan olok-olokan serta tidak mengindakan akan persaan mereka. Maka anak seperti itu sungguh tidak akan mendapatkan kemulian di dunia apalagi kebahagiaan di akhirat kelak. Dan Allah akan mengazabnya dengan siksaan yang termat pedih. Nauzu billahi min zalik.

Akhirya  :        Apalah guna berkain batik 
                        Kalaulah tidak bergambar belati
                        Apalah guna berparas cantik
                        Kalaulah tidak menjadi anak berbakti
Nun walqalami wamaa yasturun

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

You Might Also Like

0 komentar: