ETIKA PELAJAR TERHADAP GURU

19.43 Unknown 0 Comments

ETIKA PELAJAR TERHADAP GURU
بسم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره , ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا , من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له , وأشهد أن لا  إله الله وحده لا شريك له , وأشهد أن محمداً عبده ورسوله .
Segala syukur hanya kepada Allah SWT, yang telah memberikan tuntunan Addinul Islam yang memberi cahaya kedamaian dalam hidup serta pelita penerang dalam kegelapan zaman yang penuh dengan godaan duniawi.
Salawat serta salam kepada manusia pilihan, manusia tauladan yaitu Rasulullah Muhammad SAW.
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an
tA$s% ÈbÎ*sù ÓÍ_tF÷èt7¨?$# Ÿxsù ÓÍ_ù=t«ó¡s? `tã >äóÓx« #Ó¨Lym y^Ï÷né& y7s9 çm÷ZÏB #[ø.ÏŒ ÇÐÉÈ
70.  Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, Maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai Aku sendiri menerangkannya kepadamu".

Jama’ah yang di rahmati Allah
Ketika Nabi Musa di suruh oleh Allah berguru kepada khaedir, maka Nabi Musa sebagai siswa dari khaedir, Beliau mesti taat terhadap etika seorang murid kepada gurunya, salah satu etika yang perintahkan adalah menjadikan guru sebagai panutan dan tidak berperasangka buruk terhadap gurunya. Namun menjalankan perintah guru dengan penuh ketaatan. Dengan sebuah keyakinan, guru yang taat kepada Allah pasti tidak menyesatkan muridnya, serta tidak mengajarkan kepada suatu perkara yang mendapatkan ke murkaan Allah.
Sehingga tergambar pada sikap kesabaran untuk senantiasa taat dan tidak mempertanyakan apa yang belum di jelaskan.

Guru kita adalah orang tua kedua dari orang tua yang melahirkan kita. Kalau orang tua kita melahirkan dari gelapnya alam rahim menuju cahaya dunia yang kita nikmati sekarang, maka guru kita melahirkan kita dari gelapnya alam kebodohan menju cahaya ilmu. Sehingga guru dan orang tua adalah orang-orang yang berjasa dalam hidup kita dan mendapat kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT.

Namun penomena sekarang yang terjadi, bayak siswa menganiaya gurunya, memberikan kesulitan-kesulitan kepada gurunya bahkan sampai memenjarakan gurunya karena alasan-alasan yang tidak jelas, hanya sekedar mempertontongkan kemampuan orang tuanya, sahabatnya serta keluarganya.
Kalau hari ini ilmu seseorang tidak mendapat berkah dari Allah, itu mungkin salah satunya karena tidak menempatkan etika yang benar dalam memperoleh ilmu. Kita asyik dengan ke alpaan dan kepogahan dan lalai dalam ber-etika sesuai yang di syariatkan Allah.

Jama’ah yang di rahmati Allah swt.
Tidaklah sesuatu yang di perintahkan Allah pasti mendapatkan kebaikan dan baraqah. Dan melalaikannya pastilah mendapatkan kemurkaan dan kedurhakan kepada Allah.
Akhirnya          : Tidaklah dari mandai ke siwa
                          Kalau tidak melewati Barru
                          Tidaklah memadai seoran siswa
                          Kalau tidak ber-Etika kepada guru
úc 4 ÉOn=s)ø9$#ur $tBur tbrãäÜó¡o ÇÊÈ

Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh

You Might Also Like

0 komentar: