PUISI SECAWAN AIR
PUISI SECAWAN AIR
Karya Ruslan Syeh Abdullah
Secawan air kuteguk
Dan kusaksikan peluh bercucuran
Bagai hujan di pelataran lembah
Mengalir deras hingga membuat keruh permukaan sungai
Menuju laut yang
menghempaskan ombak ketepian pantai
Seperti kemarahan yang terpendam menahun.
Dan lihatlah ..!!
Para nelayan sibuk menyelamatkan kapal
Dan menghitung tabungan tersisah untuk makan hari ini.
Sementara harga kebutuhan membubung tinggi
Bah ombak di lautan yang tak mampu diarungi
Esok hari
Laut meredah berganti gejolak jiwa
Dan ombak berkecamuk di rumah-rumah para nelayan
Hingga retak dan pecah bahkan patah
Piring dan kaca
Serta pinsil anak
sekolah.
Bojo, 27 Januari 2015
(workshop Ihya)
0 komentar: