TAMAN HIDUP

07.54 Unknown 0 Comments



( Puisi karya Ruslan syeh Abdullah)

TAMAN HIDUP

Tangis pilu derita hati
Menghiasi taman  istana kehidupan
Bagai bungenviel merah jambu di antara duri
Atau kamboja dengan getah pahitnya
Tumbuh di atas tanah kering sejumput
Berdinding keras tembikar

 Tiada lagi musim bagi sang bunga
Kemarau gersangkan  tanah keringkan batang
Hujan lapukkan akar rontokkan daun
Hidup sekedar menanti  ajal
Namun siapa yang peduli

 Adakah tangan-tangan  lembut merawat
Dengannya  kehidupan sang bunga
Basahi gersangya tanah kehidupan
Sejukkan hati di musim kemarau
Teduhkan nurani di musim hujan
Menyemainya dengan cinta

Ataukah nurani kini gersang
Di antara petua dan dakwah jadi bisnis
Dan Agama  menjadi arena lempar bola

Tolong menolong terbungkus kepentingan politik
Nasib derita dan bencana menjadi bahan diskusi di hotel berbintang
Sememntara sang alim khusyu dalam do’a-do’anya di masjid

Kemanakah engkau bersembunyi wahai sang nurani
Kemana.?

Keluarlah …
Keluarlah dari tirai sekap yang mengungkung
Dan saksikan di sini ada medang juang menantimu

Jika  tidak
Hadirkan kesabaran demi kesabaran
Menanti bunga mekar beseri
Di antara akar, batang dan daun melai mengering

You Might Also Like

0 komentar: