TAMAN HIDUP
( Puisi karya Ruslan syeh Abdullah)
TAMAN HIDUP
Tangis pilu derita hati
Menghiasi taman istana kehidupan
Bagai bungenviel merah
jambu di antara duri
Atau kamboja dengan getah
pahitnya
Tumbuh di atas tanah
kering sejumput
Berdinding keras tembikar
Tiada lagi musim bagi sang bunga
Kemarau gersangkan tanah keringkan batang
Hujan lapukkan akar rontokkan
daun
Hidup sekedar menanti ajal
Namun siapa yang peduli
Adakah tangan-tangan lembut merawat
Dengannya kehidupan sang bunga
Basahi gersangya tanah
kehidupan
Sejukkan hati di musim
kemarau
Teduhkan nurani di musim
hujan
Menyemainya dengan cinta
Ataukah nurani kini
gersang
Di antara petua dan dakwah
jadi bisnis
Dan Agama menjadi arena lempar bola
Tolong menolong terbungkus
kepentingan politik
Nasib derita dan bencana
menjadi bahan diskusi di hotel berbintang
Sememntara sang alim
khusyu dalam do’a-do’anya di masjid
Kemanakah engkau
bersembunyi wahai sang nurani
Kemana.?
Keluarlah …
Keluarlah dari tirai sekap
yang mengungkung
Dan saksikan di sini ada
medang juang menantimu
Jika tidak
Hadirkan kesabaran demi
kesabaran
Menanti bunga mekar beseri
Di antara akar, batang dan
daun melai mengering
0 komentar: