GERIMIS BERDERAI

07.18 Unknown 0 Comments




GERIMIS BERDERAI
 (Mengenang Ibunda Al-Marhumah Andi Cendra)

Karya : Ruslan Syeh Abdullah

Gerimis berderai air mata
Langkah ringan tak tuju arah
Hamparan Tanete laksana bayang-bayang di balik tirai
Ketika engkau pergi di hari ke 7 pelaminan
Masih tergantung botol impus di ruang teratai
 Di samping Kasur berseprei putih yang telah kosong
Lalu  gerimis memaksa berlari mengejar rindu tersekap duka
Di atas puncak timurama engkau menanti persemayaman

Dengan tubuh kaku dan seuntai senyum
Mencocoki benakku hingga kepedihan berhari-hari
Derita hati lelehkan tangis
Mengenang perjuangan bunda yang tak mungkin terbayar

Garis –garis di wajah adalah peta perjalanan hidup
Derap tapak kakimu masih tergambar di hati
Ketabahanmu bagai samudra tak bergelombang, tak bertepi
Dan engkau biarkan hati-hati kami berlabu di sana 

Bagai angin senja engkau mengelus ubun-ubun kami
Dan bertutur; “Anakku, Dalam pengabdian segala derita terlepas
Karena cinta melepas segala belenggu
Maka ukirlah tapak kakimu dengan cinta
Di sana engkau temukan kebahagiaan”.

Pare-pare, 21 Agustus 2000

You Might Also Like

0 komentar: