GERIMIS BERDERAI
GERIMIS BERDERAI
(Mengenang Ibunda Al-Marhumah Andi Cendra)
Karya : Ruslan Syeh Abdullah
Gerimis berderai air mata
Langkah ringan tak tuju arah
Hamparan Tanete laksana
bayang-bayang di balik tirai
Ketika engkau pergi di hari ke 7 pelaminan
Masih tergantung botol impus di ruang teratai
Di samping Kasur berseprei putih yang telah
kosong
Lalu gerimis memaksa berlari mengejar rindu
tersekap duka
Di atas puncak timurama engkau menanti persemayaman
Dengan tubuh kaku dan seuntai senyum
Mencocoki benakku hingga kepedihan berhari-hari
Derita hati lelehkan tangis
Mengenang perjuangan bunda yang tak mungkin terbayar
Garis –garis di wajah adalah peta perjalanan hidup
Derap tapak kakimu masih tergambar di hati
Ketabahanmu bagai samudra tak bergelombang, tak bertepi
Dan engkau biarkan hati-hati kami berlabu di sana
Bagai angin senja engkau mengelus ubun-ubun kami
Dan bertutur; “Anakku, Dalam pengabdian segala derita terlepas
Karena cinta melepas segala belenggu
Maka ukirlah tapak kakimu dengan cinta
Di sana engkau temukan kebahagiaan”.
Pare-pare, 21 Agustus 2000
0 komentar: