MUAZIN RENTA DAN MASJID TUA

08.01 Unknown 0 Comments



MUAZIN RENTA DAN MASJID TUA
 Ruslan Syeh Abdullah

Muazin renta kumandangkan azan dari masjid tua
Sumbang mengalun menyelinap kelorong-lorong gelap
Bersama dentuman musik di café
 Dugem  para pengunjung bar
Dan sopir truk parkir depan warung remang-remang
Melepas lelah
Mengembara ke alam kenikmatan
Bersama secakir kopi suguhan wanita penjajal birahi.

Tiada terdengar panggilan itu
Karena dentuman jantung lebih kencang
Takkala tuntutan syahwat bersambut binal dari sang dara
Dan kopi manis terhidangkan di atas tilam remang
Bersama karaoke penyanyi seksi

 Dan suara parau tua itu bedahak
Bah knalpot truk atau bus malam
Melintasi jalan protokol

Dan masjid tua itu sesaat lagi akan roboh
Dan muazin akan hilang termakan usia

Tuhan
Masjid tua itu keadaan kami
 Rapuh  dan tidak mengerti
Asyik dalam kealpaan
Lalu kembali ketika tak berdaya

 Dan cara beribadah kami seperti muazin renta itu
dahaknya dahak kematian
azanya tak mampu memakmurkan masjid
beribadah sekedar menunggu ajal

Tuhan.
Kami malu.

Barru, 2010

You Might Also Like

0 komentar: