PAUTAN CINTA BARRU - PAPUA
PAUTAN CINTA BARRU - PAPUA
Deringan Ponsel pautkan
rindu Barru –Papua
Lintasi kenangan
Bungi Lalabata hingga penghujung dataran Tanete
Mengalunkan bait-bait
syair di kesunyian malam 27 Ramadhan
Agin sunyi
menerpa pengunungan Newi
Getarkan angan
dalam sejuta cemas dan harap
Lalu kusimpul
dalam sekuntum do’a
bersama tahajjud di
malam sunyi
Keluh desah hati
menerobos dinding-dinding hayal
Mengguncang
ketenangan menebar harapan jumpa
Akan rindu di
bulan Ramadhan,
Bertarawih dengan
sang buah hati pelipur lara
Tawa candanya
seindah suara yang terindah
Tangis piluhya
tumbuhkan rasa sayang dan cinta
Rengek manjanya
luluhkan amarah
Merekalah mahkota
kebahagian ayah
Di tanah Papua berderai rindu
Kutumpahkan di
atas langkah kaki yang mengayun mengejar waktu
Dan tangan
terkepal membentur dinding-dinding harapan
Agar dapat meruntuhkan
pemisah asa
Disini,
Aku bagai penari
yos
Menari dalam
irama di pantai sobeba
Atau bagai
seorang angngaru di hadapan tamu kebesaran
Agar dapat memeberi
arti dalam untaian harapan
Namun...,
Yakinlah, disetiap
aliran derasnya keringat yang terkucur
Akan menjadi perekat
diantara rindu dan kesetiaan
Dengannya kan terbangun
mahligai cinta
Di atas istana
kebahagian beribu jendela
Agar tersaksikan betapa kita tidak sendiri, sayang.
Serui, 2012
0 komentar: