LUKISAN LUKA
LUKISAN
LUKA
(Puisi
untuk mengenang Al-Marhun Anwar suami Masrura Usman Ribi)
Lukisan luka menganga di raut wajah sendu
Terbingkai angan jauh mengangkasa
Hitam kelam torehkan warna
Di atas kanfas kehidupan hari sedih
Tabrakan
maut meregut dua nyawa
Darah
mengalir sederas air mata duka
Kata
tersekap di tenggorokan
Timbulkan
kepedihan dalam hari-hari
Malam dan siang tiada bedanya
Kelam, gelap dalam kesunyian batin
Yang terdengar hanya gegap gempita kenangan
bersama
Dan sepucuk surat peninggalan kasih
Bagai teka-teki panjang di perjalanan waktu
Lalu
Kesunyian
mendekap di setiap masa
Memaksa
menulusuri lorong-lorong nostalgia
Jadi
duri menorah luka dalam hati
Entah
sampai kapan?
Tuhan…!
Begitu lemahkah hamba-Mu
Tak mampu mengubur luka
Walau kubalut senyum
Namu darah kepedihan menetes di selah tawa
Tuhan…!
Kutanam
duka di ladang pengabdian
Agar
tumbuh pohon harapan berbuah rindu
Dan
subur terpupuk akan zikir ke pada-Mu
Tuhan…!
Bimbinglah hamba-Mu
Bungi
Lalabata, 17 Januari 2010
0 komentar: