DI ATAS SAJADAH PENGABDIAN
DI ATAS SAJADAH PENGABDIAN
Kutumpah
asa dalam secangkir air putih
Agar mampu
menghapus dahaga menahun
Namun peluh
tak jua mengering
Menambah duka dahaga baru
Langkah tertatih-tatih mengejar rindu
Nafas tersengal mengiringi waktu
Sementara kerikil-kerikil semakin tajam membentang
Di segala arah berdinding tirai kabut dalam bayang-bayang maut
Embun pagi tak berarti di padang tandus gersang
Mentari menambah panasnya kehidupan
Tempat berteduh memenjarakan hati
Pekat malam membuat getir dalam bathin
Kemana harus berlari
Agar berjatuhan segala duka yang mendera raga dan hati
Adakah pada lautan yang menjanjikan gelombang
Pada gunung yang penuh onak dan duri dengan tebing-tebing cadas
Ataukah pada daratan yang penuh srigala bertopeng manusia?
Kemana harus kuselamatkan cinta
Kemana...!?
Di gedung-gedung yang penuh dusta dan tipu muslihat
Di pasar-pasar yang semakin sempurna dengan kecurangan
Ataukah di jalan-jalan yang bising dengan kecepatan dan kemewahan yang
terpamer!?
Tanpa berlari nafas-pun semakin tersengal
Terjangan kemaksiatan dan bongkahan batu menghimpit dada
Bagai Bilal bin Raba di padang pengabdian
Atau amr bin Ash di tiang pasungan
Tuhan!
Betapa melelahkan di atas sajadah pengabdian-Mu
Bottoe, 3 Maret 2013
0 komentar: